Mengenal Budaya Madura nyouk...
Waaw.... kalau bicara soal budaya...tiap daerah pasti memiliki budaya yang berbeda-beda itulah Indonesia..kita harus menjaga dan melestarikan budaya milik kita agar tidak diakui atau diambil oleh siapaun juga apalagi oleh negeri tetangga yang sudah dianggap sodara serumpun.
Budaya
merupakan salah satu identitas yang tidak bisa dipisahkan dari suatu
indivial ataupun kelompok manusia termasuk Indonesia umumnya dan madura pada khususnya.
Pulau madura selain terkenal dari sate, soto dan caroknya, Madura juga dikenal sebagai pulau yang memilki kekayaan kesenian yang banyak serta beragam. Kebudayaan yang ada di Madura ini pada setiap keseniannya memiliki unsur yang sangat bernilai.
Walaupun berada dalam wilayah yang tandus, tetapi Madura kaya akan kebudayaannya. Kekayaan budaya yang terdapat di Madura
ini dibangun atas unsur yang dipengaruhi oleh animisme, Hindu, dan
Islam. Ketiga unsur inilah yang mendominasi kebudayaan yang ada di sana.
Berikut Beberapa Kebudayaan Madura yang perlu diketahui dan juga dilestarikan adalah :
1. Tembang Macopat
Pada
awalnya, tembang atau nyanyian ini dipakai sebagai media untuk memuji
Allah SWT sebelum dilaksanakan shalat wajib. Lambat laun tembang ini
dipakai untuk mengajak masyarakat Madura
untuk mencitai ilmu pengetahuan dan membenahi kerusakan moral yang
terjadi. Tembang ini sampai sekarang masih tetap dilestarikan setiap
satu bulan sekali pada waktu malam.
2. Musik Saronen
Musik ini berasal dari desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Jika di Madura diadakan sebuah kesenian,
musik saronen inilah yang mengiringinya. Musik saronen merupakan
perpaduan dari beberapa alat musik, tetapi yang paling dominan adalah
alat musik tiup berupa kerucut. Nah, alat musik tiup itulah yang disebut
dengan saronen.
3. Tan Muang dan Tari Duplang
Tang Muang dan Tari Duplang ini merupakan seni tari yang berasal dari Madura. Gerakan tari tradisional ini di setiap gerakannya selalu menampilkan kata-kata yang tertera dalam Al-Qur’an seperti Allah dan Muhammad.
Tari Muang adalah seni tradisional yang masih ada sampai sekarang. Saat ini, tarian Muang beralih fungsi menjadi tarian wajib untuk menyambut para wisatawan yang datang ke Madura, tetapi gerakannya tetap dibatasi dan masih diselipkan unsur-unsur Islaminya.
Tari Muang adalah seni tradisional yang masih ada sampai sekarang. Saat ini, tarian Muang beralih fungsi menjadi tarian wajib untuk menyambut para wisatawan yang datang ke Madura, tetapi gerakannya tetap dibatasi dan masih diselipkan unsur-unsur Islaminya.
Berbeda
dengan tari Muang, tari Duplang merupakan tarian yang unik dan langka.
Unik karena tarian ini merupakan sebuah penggambaran prosesi kehidupan seorang
wanita desa. Di dalam tarian ini mengandung pesan, yaitu masih
terlupakannya wanita desa yang bekerja sebagai petani. Tarian ini
diciptakan oleh seorang penari keraton bernama Nyi Raisa.
Tarian
Duplang memiliki kesulitan tingkat tinggi sehingga pada zaman sekarang
tarian ini punah karena geraknnya yang susah untuk diingat dan
peminatnya pun kurang.
4. Upacara Sandhur Pantel
Upacara Sandhur Pantel merupakan sebuah upaca ritual untuk para masyarakat Madura
yang berprofesi sebagai petani ataupun nelayan. Upacara ritual ini
merupakan upacara yang menghubungkan manusia dengan makhluk ghaib atau
sebagai sarana komunikasi manusia dengan Tuhan Pencipta Alam Semesta.
Bentuk upacara ini berupa tarian dan nyanyian yang diiringi musik. Hampir di seluruh wilayah Madura
melakukan ritual ini. Lamabat laun, upacara ini tidak dilakukan lagi
karena bertentangan dengan ajaran agama Islam. Upacara ini haram
hukumnya jika dilaksanakan.
5. Kerapan Sapi
Kerapan sapi
merupakan sebuah seni pertunjukan yang di dalmnya terdapat kerapan sapi
serta topeng dalang. Kerapaan sapi merupakan perlombaan memacu sapi. Kesenian ini diperkenalkan pada abad ke-14 pada masa pemerintahan Pangeran Katandur di daerah Keratin Sumenep.
Kesenian
ini diikuti oleh para petani. Tujuannya untuk memberikan motivasi
kepada petani agar tetap semangat untuk bekerja dan dapat meningkatkan
produksi ternak sapinya.
6. Kontes sapi sono’
Berbeda
halnya dengan kerapan sapi, kalau kerapan sapi dipacu untuk adu
kecepatan sampai batas finish. Sedangkan kontes sapi sono’ bisa
diibaratkan miss universnya para sapi. Kontes ini hanya melibatkan sapi
betina untuk diadu kecantikannya yang pelaksanaannya berbarengan dengan
kerapan sapi. Kontes sapi sono’ sendiri berasal dari daerah pesisir
pantai utara kabupaten pamekasan yakni kecamatan waru.
dan masih banyak lgi kebudayaan di Madura ..bagi penduduk dan sodara Madura, jika mampir dan membaca artikel ini, mohon koreksinya jika ada kesalahan atau kekeliruan ataupun penambahan yang harus diupload disini. thanks
Salam ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Koment anda yang membangun sangat kami harapkan untuk catatan dan tambahan referensi selanjutnya demi kemajuan dan perkembangan pola pikir ini.
Terimakasih sahabat nenk ... salam ^_^